IKLAN 1

Selasa, 09 Juni 2020

Ekstraksi (2)

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

            Ekstraksi merupakan salah satu bentuk pemisahan yang dapat kita gunakan dalam suatu pemisahan. Di antara berbagai jenis metoda pemisahan, ekstraksi pelarut merupakan metode pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Seseorang tidak memerlukan alat yang khusus atau canggih kecuali corong pemisah. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling campur, seperti benzen, kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fasa pelarut. Teknik ini dapat digunakan untuk kegunaan preparatif, pemurnian, memperkaya, pemisahan serta analisis pada semua skala kerja. Mula-mula metode ini dikenal dalam kimia analisis, kemudian berkembang menjadi metode yang baik, sederhana, cepat dan dapat digunakan untuk ion-ion logam yang bertindak sebagai tracer (pengotor) dan ion-ion logam dalam jumlah makrogram.

            Teknik Ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih, baik untuk zat Organik atau Anorganik, untuk analisa makro maupun mikro. Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak digunakan untuk pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia, anorganik di laboratorium. Berdasarkan jenis sampel yang hendak diekstrak, pemisahan kimia menggunakan ekstraksi dibedakan menjadi dua yaitu ekstraksi cair-cair yang dikenal dengan ekstraksi pelarut dan ekstraksi padat cair yang dikenal sebagai ekstraksi soxlet.

Adapun macam-macam dari Metode Ekstraksi ini berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi Ekstraksi Khelat yaitu suatu metode Ekstraksi suatu senyawa kedalam pelarut Organik melalui pembentukan kompleks tidak bermuatan sehingga senyawa yang dimaksud dapat terekstrak secara optimum. Kemudian Ekstraksi Solvasi yaitu suatu Ekstraksi senyawa kedalam pelarut Organik melalui pembentukan spesies tidakbermuatan yang terbentuk antara senyawa dengan pelarutnya sehingga senyawa yang dimaksud mampu terekstrak pelarut Organik. Kemudian Ekstraksi Pasangan Ion yaitu suatu Ekstraksi senyawa kedalam pelarut Organik melalui pembuatan spesies tidak bermuatan akibat ion lawan. Kemudian Ekstraksi Sinergi yaitu suatu Ekstraksi senyawa kedalam pelarut Organik melalui pembentukan spesies tidak bermuatan karena pengompleksan solvasi dan pasangan ion yang terjadi secara sinergi. Kemudian Ekstraksi Soxlet yaitu suatu metode Ekstraksi antara padat dan cair yang digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan menggunakan pelarut Organik.

Untuk itu perlulah sekiranya kita mengetahui macam-macam bentuk dan metode ekstraksi ini dimana ketika kita akan meakukan suatu ekstraksi kita dapat memilih metode yang tepat dan efisiensi waktu. Karna pada ekstraksi ini mempunyai dua metode maka perlulah kita memperjelas penggunaan tiap-tiap metode ekstraksi ini apakah bisa digunakan pada setiap pelarut atau sebagian pelarut ataukah hanya pada senyawa-senyawa yang bentuknya pelarut saja...??

1.2 Tujuan

            1. untuk mempelajari macam-macam ekstraksi

            2. untuk mengenal macam-macam ekstraksi berdasarkan mekanismenya

            3. untuk mengetahui prinsip kerja dari tiap-tiap metode ekstraksi

 

 

BAB II

DASAR TEORI

 

2.1 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Pengertian

Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang menyangkut perpindahan zat dari suatu fasa ke fasa yang lain. Jika kedua fasa merupakan cairan yang rtidak saling bercampur , disebut ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair suatu senyawa dipartisipasikan diantara dua pelarut atau fasa.
            Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling bercampur menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis, bahkan bila tujuan utamanya bukan untuk menganalisis namun hanya sekedar preparatif. Ekstraksi dapat menjadi suatu langkah penting untuk mendapatkan produk murni dalam laboratorium organik, anorganik, maupun biokimia. Ekstraksi terkadang menggunakan peralatan yang rumit, namun seringkali hanya menggunakan corong pisah. Teknik ini dapat digunakan sepanjang jangkauan konsentrasi (pada berbagai konsentrasi), dari konsentrasi kecil, misalkan pada isolasi kuantitas yang sangat sedikit dari isotop-isotop bebas pengemban yang diperoleh dengan transmisi dan transmutasi nuklir atau isolasi bahan industri yang diproduksi berton-ton. Pemisahan ekstraksi biasanya bersih dalam artian tidak ada analog kopresipitasi dengan systemseperti.
            Dasar metode ekstrasi cair-cair distribusi senyawa diantara dua fasa zat cair yang berada dalam keadaan kesetimbangan. Kesetimbangan partisi bergantung pada kelarutan senyawa pada masing-masing fasa. Perbandingan konsentrasi di kedua fasa tersebut disebut koefisien distribusi (K), yaitu K = Ca/Cb. Perpindahan senyawa terlarut dari satu fasa ke fasa lainnya akhirnya mencapai keadaan setimbang pada jumlah senyawa yang terpartisi
            Ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan komponen kimia diantara dua fase pelarut yang tidak dapat saling bercampur dimana sebagian komponen larut pada fase pertama dan sebagiannya lagi larut pada fase kedua. Kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai terjasi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fasa zat cair. Komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fasa tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap
            Tiga metode dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap (batch), ekstraksi kontinue, dan ekstraksi counter current. Ekstraksi bertahap merupakan cara yang paling sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi kesetimbangan konsentrasi zat yang akan diekstraksi pada kedua lapisan. Setelah ini tercapai, lapisan didiamkan dan dipisahkan. Metode ini sering digunakan untuk pemisahan analitik. Kesempurnaan ekstraksi tergantung pada banyaknya ekstraksi yang dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ekstraksi yang dilakukan berulangkali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit

2.1.2 Tujuan Ekstraksi

Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih, baik untuk zat organik atau anorganik, untuk analisis makro maupun mikro. Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak digunakan untuk pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia, dan anorganik di laboratorium.

Berdasarkan jenis sampel yang hendak diekstrak, pemisahan kimia menggunakan ekstraksi dibedakan menjadi dua yaitu ekstraksi cair-cair yang dikenal dengan ekstraksi pelarut dan ekstraksi padat-cair yang dikenal sebagai ekstraksi soxhlet

2.1.3 Prinsip Dasar

Prinsip dasar dari ekstraksi pelarut adalah mengikuti hukum fase gibb’s yang menyatakan bahwa :

P + V = C + 2 dimana           P = Fase

C = Komponen

V = Derajat Kebebasan

Pada ekstraksi pelarut, kita mempunyai P = 2, yaitu  fasa air dan fasa Organik, C = 1, yaitu zat terlarut didalam pelarut dan fase air pada temperatur dan tekanan tetap, sehingga V = 1. Jadi kita akan dapatkan

2 + 1 = 1 + 2, yaitu P + V = C + 2

Menurut hukum distribusi Nernst :

Jika [X1] adalah kensentrasi zat terlarut dalam fase 1 dan [X2] adalah komsentrasi zat terlarut dalam fase 2, maka pada kesetimbangan,

X1,X2 didapat : KD = [X2]/[X1] ; dimana KD = Koefisie Partisi. Partisi atau koefisien Distribusi ini tergantung pada konsentrasi total zat terlarut pada kedua fasatersebut. Pada persamaan diatas, kita tidak menuliskan koefisien aktivasi zat pada fase Organik maupun pada fase Air.

Kita menggunakan Itilah perbandingan distribusi (D) dengan memperhitungkan konsentrasi total zat didalam kedua fasa. Perbandingan distribusi dinyatakan sebagai Berikut :

D = Konsentrasi Total Zat pada Fase Organik / Konsentrasi Total Zat pada Fase Air

Jika tidak terjadi asosiasi, disosiasi atau polimerisasi pada fasa-fasa tersebut dan keadaan yang kita punyai adalah ideal, maka harga KD sama dengan D.

2.1.4Klasifikasi Ekstraksi

Ekstraksi cair cair /pelarut merupakan pemisahan suatu senyawa dalam dua macam pelarut organik diusahakan agar kedua jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak saling tercampur satu sama lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalam corong pemisah dengan jalan pengocokan beberapa kali. Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak dapat campur (immiscible). Ekstraksi pelarut umum digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang diinginkan dari campuran sehingga diperoleh senyawa murni yang diinginkanMengekstraksi gugus/senyawa pengganggu dalam campuran sehingga diperoleh sampel yang siap dianalisis secara keseluruhan

Beberapa cara dapat mengklafikasikan sistem ekstraksi. Cara klasifikasi adalah mengklasifikasikan berdasarkan sifat zat diekstraksi, sebagai khelat atau sistem ion ion berasosiasi. Akan tetapi klasifikasi sekarang didasarkan pada hal yang lebih ilmiah, yaitu proses Ekstraksi. Bila ekstraksi ion logam berlangsung, maka proses ekstraksi berlangsung dengan mekanisme tertentu. Berarti jika ekstraksi berlangsung melalui pembentukan khelat atau struktur cincin, ekstraksi dapat diklasifikasikan sebagai ekstraksi khelat. Misalkan ekstraksi uranium dengan 8-hidrosikuinilin pada kloroform atau ekstraksi besi dengan cupferron pada pelarut karbon tetraklorida.

Golongan ekstraksi berikutnya dikenal sebagia ekstraksi melalui solvasi sebagai spesies ekstraksi disolvasi ke fase Organik. Contoh dari golongan ini adalah ekstraksi besi (III)dari asam hidroklorida dengan dietileter atau ekstraksi uranium dari media asam nitrat dengan tributilfosfat. Kedua ekstraksi tersebut dimungkinkan akibat solvasispesies logam ke fase organik.

Golongan ekstraksi ketiga adalah proses yang melibatkan pembentukan pasangan ion. Ekstraksi berlangsung melalui pembentukan spesies netral yang tidak bermuatan diekstraksi ke fase organik. Contoh yang terbaik dari golongan ini adalah ekstraksi skandium dengan trioktilamin atau uranium dengan trioktilamin. Dalam hal ini pasangan ion terbentuk antara Sc atau U dalam asam mineral bersama-sama dengan amina berberat molekul tinggi.

Sedangkan kategori yang terakhir merupakan ekstraksi sinergis. Nama yang digunakan menyatakan adanya efek saling memperkuat yang berakibat penambahan ekstraksi denagn memenfaatkan pelarut peng-ekstraksi. Misalnya ekstraksi Uranium dengan Tributil fosfat (TBP) bersama-sama dengan 2-thenoyltrifluoroaseton (TTA). Walaupun TBP atau TTA masing-masing dapat meng-ekstraksi Uranium namun jika kita menggunakan campuran dari 2 pengekstraksi tersebut, kita mendapatkan kenaikan pada hasil ekstraksi sinergis .

Setelah pengulangan mekanisme ekstraksi, ekstraksi keseimbangan dan teknik ekstraksi akan mengulangi penerapan destruktif pelarut dalam kimia analitik pada tiap-tiap kelas ekstraksi.

Kemudian Ekstraksi Padat Cair yaitu Ekstraksi Soxhlet dimana Ekstraksi soxhlet, yaitu ekstraksi antara padat dan cair yang digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan menggunakan pelarut organik. Ekstraksi padat-cair banyak digunakan dalam dunia usaha untuk mengisolasi substansi berkhasiat di alam, di mana ekstraksi padat-cair dalam laboratorium akan lebih muda dengan mengunakan alat ekstraksi yang dikenal dengan ekstraktor soxhlet. Langkah-langkah ekstraksi padat-cair, yaitu pencampuran pelarut dan badan-bahan yang diekstrak, lalu dipisahkan dengan beberapa fase.

Adapun prinsip kerja pada soxhlet ini adalah Ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru dari proses penguapan dan kondensasi sehingga terjadi ekstraksi kontinue dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendinginan kembali.

Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara ekstraksi Soxhlet ditempatkan dalam timbel yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan pelarut dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap ke atas dan dikondensasikan oleh kondensor menjadi molekul-molekul cairan yang jatuh ke dalam thimble menyaring zat aktif di dalam sampel dan jika cairan pelarut telah mencapai permukaan syphon arm, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi atau juga disebut satu siklus ekstraksi

Untuk keuntungan Soxhlet ini adalah :

1.      1. Dapat digunakan dalam skala besar.

2.      2. Keamanan kerja dengan alat ini lebih tinggi.

3.      3. Lebuh effisien tenaga karena tinggal menunggu hasil dari proses sirkulasi.

4.      4. Pelarut dapat di peroleh kembali setelah proses ekstraksi selesai, sehingga dapat digunakan kembali.

5.      5. Kemurnian tinggi karena susunan alat menyebabkan proses berjalan effektif dan beberapa pengotor

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA 

Day dan Underwood.1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga

Khopkar.2007. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press

Sudjadi

Tim Penyusun Kimia Pemisahan. 2011,

http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2170091-jurnal-ekstraksi-asam-basa/#ixzz1Q6Z14yA6

http://majarimagazine.com/2009/03/ekstraksi/

www.chem-is-try.org/materi- kimia/kimia-dasar/pemurnian-material/metode-

pemisahan-standa

 


0 komentar:

Posting Komentar