IKLAN 1

Rabu, 12 Agustus 2020

Kelas XI IIS Materi 4: Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia (Kerajaan Tarumanegara)

Tugas    : Bacalah dan Pahami materi berikut. Kemudian rangkumlah dalam buku catatan.

Kerajaan Maritim Hindu Budha di Indonesia (Kerajaan Tarumanegara)

Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 m, yang merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang diketahui. Nama Tarumanegara berasal dari kata Tarum dan Nagara. Tarum berarti sungai yang membelah Jawa Barat yaitu sungai Citarum. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa kata Tarum berasal dari nama tanaman warna yang berada di sungai Citarum. Dan Nagara yang berarti negara atau kerajaan.

Berdasarkan naskah wangsakerta, sejarah berdirinya kerajaan Tarumanegara berawal dari kedatangan para pengungsi. Para pengungsi tersebut menjadikan  beberapa pulau dan wilayah nusantara sebagai tempat berlindung. Mereka merupakan pihak yang kalah dalam peperangan besar di india pada waktu itu. Salah satu dari pengungsi tersebut adalah Rajadirajaguru Jayasinghawarman yang merupakan seorang Maharesi. 

Berdasarkan persetujuan raja Dewawarman VIII kerajaan Salakanagara, maka para pengungsi tersebut membuka tempat pemukiman. Pemukiman tersebut dibangun di dekat sungai Citarum, yang merupakan daerah barat jawa. Dan kemudian dinamakan Tarumadesya atau Desa Taruma. Setelah sepuluh tahun, Tarumadesya menjadi wilayah setingkat kota, karena banyaknya pendatang dari desa lain. Dengan perkembangan penduduk yang sangat pesat, kemudian Jayasingawarman membentuk Kerajaan. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasinghawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395). Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M.

Kemudian Raja Jayasinghawarman menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman. Jayasingawarman dipusarakan di tepi kali gomati, sedangkan putranya di tepi kali Candrabaga.

Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara

Masa kejayaan kerajaan Tarumanegara dicapai pada masa kepemimpinan Raja Purnawarman. Pada masa ini, kerajaan Tarumanegara berkembang sangat pesat. Pertama dengan melakukan ekspansi ke kerajaan-kerajaan kecil yang ada di sekitar kerajaan Tarumanegara.Kedua, membangun infrastruktur penunjang perekonomian kerajaan, seperti Candrabaga dan sungai Gomati. Aliran sungai Candrabaga melewati istana kerajaan dan mengalir sampai ke laut. Sementara sungai Gomati mengalir di tengah-tengah kediaman raja dan memiliki panjang kurang lebih 12 km.

peta letak kerajaan tarumanegara

Letak kerajaan tarumanegara: wikipedia.or.od


Selain digunakan sebagai pencegah banjir, kedua sungai ini juga berguna sebagai pengairan lahan pertanian. Lahan pertanian sendiri merupakan penggerak ekonomi masyarakat kerajaan Tarumanegara.

Pada masa pemerintahan Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara memiliki luas wilayah seluas provinsi jawa barat. Serta berkemampuan untuk berkurban sebanyak 1000 ekor sapi pada saat pembangunan sungai Gomati dan Candrabaga.

Kebesaran Raja Purnawarman dibuktikan dengan isi yang terdapat pada prasasti Ciaruteun. Serta puisi berisi pengagungan dan pujian terhadap Raja Purnawarman. Selain itu, pahatan telapak kaki yang terdapat pada beberapa prasasti dianggap sebagai tapak kaki Raja Purnawarman.

Raja-raja di kerajaan Tarumanegara

  1. Jayasingawarman 358-382 M
  2. Dharmayawarman 382-395 M
  3. Purnawarman 395-434 M
  4. Wisnuwarman 434-455 M
  5. Indrawarman 455-515 M
  6. Candrawarman 515-535 M
  7. Suryawarman 535-561 M
  8. Kertawarman 561-628 M
  9. Sudhawarman 628-639 M
  10. Hariwangsawarman 639-640 M
  11. Nagajayawarman 640-666 M
  12. Linggawarman 666-669 M

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Runtuhnya Tarumanegara belum dapat di ketahui pasti, namun kerajaan Tarumanegara masih mengirimkan utusannya ke cina sampai tahun 669 M. setelah itu tidak di dapatkan lagi berita. Kemungkinan Tarumanegara di taklukan Sriwijaya (sepertihalnya terlulis dalam Prasasti Karang berahi). Sehingga dapat di duga runtuhnya Tarumanegara sekitar + tahun 669 M oleh serangan Sriwijaya.

Prasasti-prasasti Kerajaan Tarumanegara

1. Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh.  Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman. Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:

  1. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).
  2. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
2. Prasasti Jambu

Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.

3. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor. Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.

4. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.

5. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.

6. Prasasti Cidanghiyang

Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.

7. Prasasti Tugu

Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut. 

Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:

  1. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
  2. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Februari dan April.
  3. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.


Sumber-Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M.

Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara. Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain :

  1. Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
  2. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
  3. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-lo-mo.

Berdasarkan tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara. Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.


Sumber:
Anonim. 2020. Peninggalan Sejarah Kerajaan Tarumanegara Lengkap dan Silsilah Raja-Raja. https://lazuva.com/inisiatif/peninggalan-sejarah-kerajaan-tarumanegara/. Diakses pada tanggal 11 Agustus 2020. 

Anonim. Kerajaan Tarumanegara https://www.romadecade.org/kerajaan-tarumanegara/#!. Diakses pada tanggal 11 Agustus 2020

Gurupendidikan. 2020. Sejarah Kerajaan Tarumanegara. https://www.gurupendidikan.co.id/kerajaan-tarumanegara/. Diakses pada tanggal 11 Agustus 2020


 

0 komentar:

Posting Komentar