Tugas: Bacalah dan Pahami materi berikut.
Kemudian Tulislah dalam buku catatan.
Terimakasih
Tata Nama Senyawa Alkana
Pada tahun 1892 di Jenewa Perhimpunan Kimiawan Internasional telah merumuskan aturan penamaan senyawa kimia. Tata nama yang mereka rumuskan itu terkenal dengan tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut nama sistematik atau nama IUPAC, sedangkan nama yang sudah biasa digunakan sebelum tata nama IUPAC tetap digunakan dan disebut dengan nama biasa atau nama trivial.
1. Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon Jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Alkana mempunyai rumus:
CnH2n + 2
Tata Nama IUPAC pada senyawa alkana:
1) Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:
a) Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang (cabang - cabang).
b) Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk.
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila ter-dapat dua atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana, tergantung pada panjang rantai.
3) Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus umum CnH2n + 1 dan dinyatakan dengan lambang R (lihat tentang alkil).
4) Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu dinomori. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian hingga posisi cabang mendapat nomor terkecil. Contoh:
5) Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, hal ini dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama cabang.
6) Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari nama cabang itu. Misal: Etil ditulis terlebih dahulu daripada metil.
Berdasarkan aturan tersebut, penamaan alkana dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak.
2) Memberi penomoran dimulai dari salah satu ujung, sehingga cabang mendapat nomor terkecil.
3) Menuliskan nama dimulai dengan nama cabang yang disusun menurut abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,), sedangkan antara angka dengan huruf dipisahkan tanda jeda (–).
Sumber:
- Utami, Budi., dkk. 2009. BSE Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
- Anonim. TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI. https://wheluvchem.wordpress.com/chemistry-x/semester-1/tata-nama-senyawa-dan-persamaan-reaksi/. Diakses tanggal 03 Agustus 2020
FIRMAN YUSWANDI
BalasHapusXI MIA
HADIR
Awokwkwkk
HapusHANIK MASRUROH
BalasHapusXI MIA hadir!
silahkan isi daftar hadir dikolom yang sudah disediakan..
BalasHapusDIMAS ASHARI KATAMA
BalasHapusHADIR
I MIA