PERANAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
Peranan
Kimia dalam Bidang Kesehatan
Biasanya orang minum obat sesuai resep dokter, seperti
obat flu, obat batuk, antibotik, dan vitamin serta makan yang bergizi dan
istirahat yang cukup. Komposisi obat fl u terdiri atas obat analgesik, anti
piretik, dekongestan, dan obat alergi. Obat batuk mengandung zat expektoran dan
zat anti alergi. Antibiotik merupakan zat yang diperoleh dari mikro organism
yang dapat membunuh mikro organisme lain.
Obat anti infl uenza, obat batuk, dan antibiotik resep
dokter biasanya disediakan untuk 5 (lima) hari. Obat-obat tersebut tidak boleh digunakan
terus menerus. Obat adalah zat kimia yang berasal dari hewan maupun tumbuhan
yang dalam dosis layak dapat meringankan, mencegah, dan menyembuhkan, penyakit
atau gejala-gejalanya. Obat dibuat dari berbagai macam zat kimia dan dalam meracik
obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu, dibutuhkan keterampilan dan
penguasaan ilmu kimia, karena bila salah
mencampurkan zat kimia maka efeknya bisa berbahaya bahkan mematikan.
Ilmu kimia yang berkaitan dengan obat disebut kimia
farmasi. Kimia farmasi mempelajari bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai
obat mencakup struktur, modifi kasi struktur, sifat kimia dan fi sika obat yang
dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan mekanisme kerja obat. Kimia
farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kimia dan fi sika dari bahan obat
maupun obat jadi. Obat merupakan senyawa organik atau senyawa yang mengandung
atom karbon C seperti golongan antibakteri (alkohol, asam karboksilat dll), dan
golongan antibiotik (penisilin, tetrasiklin, dll).
Ilmu kimia farmasi dalam bidang kedokteran berguna
untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap penyakit, cara interaksi obat
terhadap penyakit yang menggunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan riset
terhadap proses dan reaksi kimia bahan yang berkhasiat. Sifat fisika dan sifat
kimia obat dapat mempengaruhi aktivitas terapetiknya. Kedua sifat ini
ditentukan oleh struktur kimia obat, sehingga struktur kimia suatu obat
mempengaruhi aktivitasnya dan perubahan struktur kimia dapat mempengaruhi
perubahan aktivitas biologis obat.
Dari berbagai macam obat untuk kepentingan medis yang
sudah dikenal di pasaran, misalnya beberapa macam obat batuk, sakit kepala, fl
u, antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan vitamin sebagian besar mengandung
bahan kimia. Bahan kimia obat untuk keperluan medis, baik murni maupun
campuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat modern.
Obat-obat yang ada Puskesmas, rumah sakit dan toko obat
semuanya dibuat melalui proses reaksi kimia. Penggunaan obat- obatan dalam ilmu
kedokteran dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap suatu reaksi dari
proses yang ditimbulkan akibat adanya bahan kimia obat dalam tubuh, yang
dilakukan oleh kimia farmasi.
Dalam rangka mendiagnosa suatu penyakit, seorang
dokter sering kali minta pasen untuk periksa atau tes darah di laboratorium. Pemeriksaan
kimia darah digunakan untuk menganalisa zat-zat kimia organik yang terlarut dalam
darah. Tes darah akan menunjukkan kesehatan Anda secara umum, membantu melihat masalah-masalah
tertentu, dan mencari tahu apakah pengobatan untuk masalah spesifi k yang sedang
Anda alami bekerja dengan baik. Tes darah sangat penting karena hampir dua pertiga
kondisi kesehatan tubuh bisa dilihat dari data hasil tes darah.
Ilmu kimia berperan untuk mengecek infeksi dalam
darah, mendeteksi keberadaan virus HIV dalam darah, tes urine, pembuatan materi
sintesis pengganti tulang, gigi, dan pembuatan obat-obatan.
Cabang ilmu kimia yang berhubungan langsung dengan kedokteran
adalah biokimia dan kimia organik. Kedua cabang kimia ini mempelajari tentang
senyawa - senyawa yang ada pada makhluk hidup serta reaksi yang di timbulkan
dari dalam tubuh makhluk hidup tersebut. Peran kimia organik dalam meningkatkan
kesehatan, antara lain menjadikan obat-obatan lebih selektif dan tepat sasaran dalam
menyembuhkan suatu penyakit.
Peran biokimia dalam ilmu kesehatan, antara lain: tes
kadar gula darah menggunakan dasar uji keton dalam ilmu kimia untuk mengetahui
jumlah glukosa yang terlarut dalam darah pada pasien penyakit diabetes,
penggunaan kemoterapi dalam penanggulangan penyakit kanker, dan menggunakan uji
biokimia untuk penyimpanan obat dalam farmasi untuk dapat mengetahui masa
kadaluarsa dari sebuah obat.Selain itu, peran kimia dalam kedokteran juga
ditunjukkan oleh penggunaan radioisotop natrium
24 untuk mendiagnosis penyumbatan pembuluh darah, fosfor 32 untuk mendeteksi penyakit
mata, tumor dan hati, besi 58 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah,
iodin 131 untuk mendeteksi kerusakn kelenjar gondok, hati, dan tumor otak, dan
kenon (Xe-133) untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
Peranan
Kimia dalam Bidang Pertanian
Dalam pertanian modern saat ini, para petani telah
menggunakan pupuk dan pestisida dalam rangka meningkat mutu dan produksi. Pupuk
dan pestisida mengandung zat-zat kimia. Pupuk merupakan material yang
ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman. Pupuk
berguna untuk memperbaiki komposisi unsur-unsur dalam tanah, agar tanaman dapat
tumbuh subur. Unsur-unsur penting yang dibutuhkan tumbuhan, antara lain nitrogen
(N), fosfor (P) , Kalium (K), Sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium(Mg) yang
merupakan unsur makro. Jumlah unsur S, Ca, dan Mg tersedia cukup dalam tanah
dan peranannya bagi tumbuhan tidak teramat penting. Unsur yang berperan bagi
tumbuhan adalah N,P dan K.
Pupuk yang mengandung nitrogen berguna untuk
merangsang pertumbuhan batang, cabang dan daun pada tumbuhan. Unsur fosfor
bermanfaat untuk pertumbuhan akar, membantu proses pernapasan, dan mempercepat
terbentuknya bunga serta peranuman biji. Unsur kalium diperlukan pada proses
pembentukan atau sintesis karbohidrat dan protein pada tumbuhan serta memperkokoh
tubuh tanaman agar bunga dan buah tidak berguguran.
Berdasarkan proses terbentuknya ada dua jenis pupuk,
yaitu pupuk organik (alami) dan pupuk buatan (sintetis). Pupuk organik berasal
dari sisa-sisa tumbuhan atau binatang yang diuraikan oleh mikroorganisme
menjadi senyawa yang mengandung unsur-unsur penyusun pupuk melalui proses
biokimiawi. Contoh pupuk alami, antara lain: pupuk kandang, pupuk hijau, humus
dan komposit.
Pupuk buatan disebut juga pupuk anorganik dibuat
melalui reaksi kimia dalam proses industri pupuk. Pupuk buatan mengandung
senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur utama yang diperlukan tumbuhan,
yaitu N,P,K. Pupuk buatan digunakan karena kebutuhan tanaman terhadap pupuk ini
sangat besar. Contoh pupuk buatan.
a. Pupuk nitrogen, yaitu urea CO(NH2)2 mengandung 45-56% nitrogen dan ZA (Ammonium sulfat) mengandung 20-21% nitrogen. Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan CO2 Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak bumi.
b. Pupuk fosfor, yaitu: pupuk Enkel Superfosfat (ES), Ca(H2PO4)2.2H2O + CaSO4.2H2O dengan kandungan fosfor 18-20%. Dobel superfosfat (DS) dengan rumus Ca(H2PO4)2 mengandung 38-40% fosfor. TSP (Tripel superfosfat) dengan rumus Ca(H2PO4)2 mengandung 48-54% P.
c. Pupuk Kalium (KCl), berfungsi mengurangi efek negatif dari pupuk nitrogen, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Ketiga jenis pupuk buatan tersebut merupakan pupuk
tunggal. Jika di dalam pupuk mengandung dua atau lebih un sur-unsur utama disebut pupuk majemuk.
Sebagai contoh pupuk NPK mengandung ketiga unsur N,P,K. Pupuk majemuk lainnya
adalah pupuk NP, pupuk NK, dan pupuk KP.
Pada awalnya penggunaan pupuk buatan (anorganik) pada
tanaman memberikan dampak positif bagi petani dengan meningkatnya produksi
tanaman cukup tinggi. Namun penggunaan pupuk
buatan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan tanah mengeras, kurang mampu menyimpan
air, dan pH tanah menurunkan yang pada akhirnya akan menurunkan produksi tanaman.
Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan kadar organik tanah menurun,
struktur tanah rusak, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan. Bahan kimia yang
terdapat di pupuk buatan dapat membahayakan tubuh.
Petani juga menggunakan pestisida untuk menanggulangi
hama dan penyakit tanaman dalam rangka
meningkatkan produksi tumbuhan. Namun, penggunaan pestisida secara berlebihan dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem juga dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia karena
paparan pestisida yang masuk ke tubuh manusia baik melalui kulit, hidung, maupun
mulut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan atau penyakit.
Setelah tubuh terpapar oleh pestisida, selanjutnya zat
kimia dalam pestisida menyerang organ tubuh diantaranya paru-paru dan sistem pernafasan,
hati, ginjal dan saluran kencing, sistem saraf, da rah dan sumsum tulang, jantung dan pembuluh
darah, kulit dan sistem reproduksi, sistem kekebalan, tulang, otot, dan
kelenjar. Sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan atau penyakit yang ditimbulkannya
seperti diantaranya kanker, mandul, autisme, parkinson, diabetes, bayi lahir cacat,
anemia, stunting (ber tubuh pendek),
goiter (pembesaran kelenjar gondok), dan lain lain.
Sumber: anonim. 2017. Kimia Dalam Kehidupan Kimia Paket C Setara SMA/MA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keasaraan dan Kesetaraan.
Daftar Hadir Kelas X MIA Klik Disini
Daftar Hadir Kelas X IIS Klik Disini
Dewi Intan Agustin
BalasHapusPriyono Mulyo
BalasHapus