IKLAN 1

Selasa, 13 Juli 2021

PERANAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

 PERANAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

Peranan Kimia dalam Bidang Kesehatan

Biasanya orang minum obat sesuai resep dokter, seperti obat flu, obat batuk, antibotik, dan vitamin serta makan yang bergizi dan istirahat yang cukup. Komposisi obat fl u terdiri atas obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi. Obat batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi. Antibiotik merupakan zat yang diperoleh dari mikro organism yang dapat membunuh mikro organisme lain.

Obat anti infl uenza, obat batuk, dan antibiotik resep dokter biasanya disediakan untuk 5 (lima) hari. Obat-obat tersebut tidak boleh digunakan terus menerus. Obat adalah zat kimia yang berasal dari hewan maupun tumbuhan yang dalam dosis layak dapat meringankan, mencegah, dan menyembuhkan, penyakit atau gejala-gejalanya. Obat dibuat dari berbagai macam zat kimia dan dalam meracik obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu, dibutuhkan keterampilan dan penguasaan ilmu  kimia, karena bila salah mencampurkan zat kimia maka efeknya bisa berbahaya bahkan mematikan.

Ilmu kimia yang berkaitan dengan obat disebut kimia farmasi. Kimia farmasi mempelajari bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai obat mencakup struktur, modifi kasi struktur, sifat kimia dan fi sika obat yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan mekanisme kerja obat. Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kimia dan fi sika dari bahan obat maupun obat jadi. Obat merupakan senyawa organik atau senyawa yang mengandung atom karbon C seperti golongan antibakteri (alkohol, asam karboksilat dll), dan golongan antibiotik (penisilin, tetrasiklin, dll).

Ilmu kimia farmasi dalam bidang kedokteran berguna untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap penyakit, cara interaksi obat terhadap penyakit yang menggunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan yang berkhasiat. Sifat fisika dan sifat kimia obat dapat mempengaruhi aktivitas terapetiknya. Kedua sifat ini ditentukan oleh struktur kimia obat, sehingga struktur kimia suatu obat mempengaruhi aktivitasnya dan perubahan struktur kimia dapat mempengaruhi perubahan aktivitas biologis obat.

Dari berbagai macam obat untuk kepentingan medis yang sudah dikenal di pasaran, misalnya beberapa macam obat batuk, sakit kepala, fl u, antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan vitamin sebagian besar mengandung bahan kimia. Bahan kimia obat untuk keperluan medis, baik murni maupun campuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat modern. 

Obat-obat yang ada Puskesmas, rumah sakit dan toko obat semuanya dibuat melalui proses reaksi kimia. Penggunaan obat- obatan dalam ilmu kedokteran dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap suatu reaksi dari proses yang ditimbulkan akibat adanya bahan kimia obat dalam tubuh, yang dilakukan oleh kimia farmasi.

Dalam rangka mendiagnosa suatu penyakit, seorang dokter sering kali minta pasen untuk periksa atau tes darah di laboratorium. Pemeriksaan kimia darah digunakan untuk menganalisa zat-zat kimia organik yang terlarut dalam darah. Tes darah akan menunjukkan kesehatan Anda secara umum, membantu melihat masalah-masalah tertentu, dan mencari tahu apakah pengobatan untuk masalah spesifi k yang sedang Anda alami bekerja dengan baik. Tes darah sangat penting karena hampir dua pertiga kondisi kesehatan tubuh bisa dilihat dari data hasil tes darah.

Ilmu kimia berperan untuk mengecek infeksi dalam darah, mendeteksi keberadaan virus HIV dalam darah, tes urine, pembuatan materi sintesis pengganti tulang, gigi, dan pembuatan obat-obatan.

Cabang ilmu kimia yang berhubungan langsung dengan kedokteran adalah biokimia dan kimia organik. Kedua cabang kimia ini mempelajari tentang senyawa - senyawa yang ada pada makhluk hidup serta reaksi yang di timbulkan dari dalam tubuh makhluk hidup tersebut. Peran kimia organik dalam meningkatkan kesehatan, antara lain menjadikan obat-obatan lebih selektif dan tepat sasaran dalam menyembuhkan suatu penyakit.

 

Peran biokimia dalam ilmu kesehatan, antara lain: tes kadar gula darah menggunakan dasar uji keton dalam ilmu kimia untuk mengetahui jumlah glukosa yang terlarut dalam darah pada pasien penyakit diabetes, penggunaan kemoterapi dalam penanggulangan penyakit kanker, dan menggunakan uji biokimia untuk penyimpanan obat dalam farmasi untuk dapat mengetahui masa kadaluarsa dari sebuah obat.Selain itu, peran kimia dalam kedokteran juga ditunjukkan oleh  penggunaan radioisotop natrium 24 untuk mendiagnosis penyumbatan pembuluh darah, fosfor 32 untuk mendeteksi penyakit mata, tumor dan hati, besi 58 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah, iodin 131 untuk mendeteksi kerusakn kelenjar gondok, hati, dan tumor otak, dan kenon (Xe-133) untuk mendeteksi penyakit paru-paru.

 

Peranan Kimia dalam Bidang Pertanian

Dalam pertanian modern saat ini, para petani telah menggunakan pupuk dan pestisida dalam rangka meningkat mutu dan produksi. Pupuk dan pestisida mengandung zat-zat kimia. Pupuk merupakan material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi  kebutuhan hara yang diperlukan tanaman. Pupuk berguna untuk memperbaiki komposisi unsur-unsur dalam tanah, agar tanaman dapat tumbuh subur. Unsur-unsur penting yang dibutuhkan tumbuhan, antara lain nitrogen (N), fosfor (P) , Kalium (K), Sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium(Mg) yang merupakan unsur makro. Jumlah unsur S, Ca, dan Mg tersedia cukup dalam tanah dan peranannya bagi tumbuhan tidak teramat penting. Unsur yang berperan bagi tumbuhan adalah N,P dan K.

Pupuk yang mengandung nitrogen berguna untuk merangsang pertumbuhan batang, cabang dan daun pada tumbuhan. Unsur fosfor bermanfaat untuk pertumbuhan akar, membantu proses pernapasan, dan mempercepat terbentuknya bunga serta peranuman biji. Unsur kalium diperlukan pada proses pembentukan atau sintesis karbohidrat dan protein pada tumbuhan serta memperkokoh tubuh tanaman agar bunga dan buah tidak berguguran.

Berdasarkan proses terbentuknya ada dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik (alami) dan pupuk buatan (sintetis). Pupuk organik berasal dari sisa-sisa tumbuhan atau binatang yang diuraikan oleh mikroorganisme menjadi senyawa yang mengandung unsur-unsur penyusun pupuk melalui proses biokimiawi. Contoh pupuk alami, antara lain: pupuk kandang, pupuk hijau, humus dan komposit.

Pupuk buatan disebut juga pupuk anorganik dibuat melalui reaksi kimia dalam proses industri pupuk. Pupuk buatan mengandung senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur utama yang diperlukan tumbuhan, yaitu N,P,K. Pupuk buatan digunakan karena kebutuhan tanaman terhadap pupuk ini sangat besar. Contoh pupuk buatan.

a. Pupuk nitrogen, yaitu urea CO(NH2)2 mengandung 45-56% nitrogen dan ZA (Ammonium sulfat) mengandung 20-21% nitrogen. Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan CO2 Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak bumi.

b. Pupuk fosfor, yaitu: pupuk Enkel Superfosfat (ES), Ca(H2PO4)2.2H2O + CaSO4.2H2O dengan kandungan  fosfor 18-20%. Dobel superfosfat (DS) dengan rumus Ca(H2PO4)2 mengandung 38-40% fosfor. TSP (Tripel superfosfat) dengan rumus Ca(H2PO4)2 mengandung 48-54% P.

c. Pupuk Kalium (KCl), berfungsi mengurangi efek negatif dari pupuk nitrogen, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan karbohidrat pada buah dan ketahanan tanaman terhadap penyakit.

Ketiga jenis pupuk buatan tersebut merupakan pupuk tunggal. Jika di dalam pupuk mengandung dua atau lebih un  sur-unsur utama disebut pupuk majemuk. Sebagai contoh pupuk NPK mengandung ketiga unsur N,P,K. Pupuk majemuk lainnya adalah pupuk NP, pupuk NK, dan pupuk KP. 

Pada awalnya penggunaan pupuk buatan (anorganik) pada tanaman memberikan dampak positif bagi petani dengan meningkatnya produksi tanaman cukup  tinggi. Namun penggunaan pupuk buatan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan tanah mengeras, kurang mampu menyimpan air, dan pH tanah menurunkan yang pada akhirnya akan menurunkan produksi tanaman. Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan kadar organik tanah menurun, struktur tanah rusak, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan. Bahan kimia yang terdapat di pupuk buatan dapat membahayakan tubuh.

Petani juga menggunakan pestisida untuk menanggulangi hama dan  penyakit tanaman dalam rangka meningkatkan produksi tumbuhan. Namun, penggunaan  pestisida secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem juga dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia karena paparan pestisida yang masuk ke tubuh manusia baik melalui kulit, hidung, maupun mulut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan atau penyakit. 

Setelah tubuh terpapar oleh pestisida, selanjutnya zat kimia dalam pestisida menyerang organ tubuh diantaranya paru-paru dan sistem pernafasan, hati, ginjal dan saluran kencing, sistem saraf, da  rah dan sumsum tulang, jantung dan pembuluh darah, kulit dan sistem reproduksi, sistem kekebalan, tulang, otot, dan kelenjar. Sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan atau penyakit yang ditimbulkannya seperti diantaranya kanker, mandul, autisme, parkinson, diabetes, bayi lahir cacat, anemia, stunting (ber  tubuh pendek), goiter (pembesaran kelenjar gondok), dan lain lain.


Sumber: anonim. 2017. Kimia Dalam Kehidupan Kimia Paket C Setara SMA/MA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keasaraan dan Kesetaraan.

Daftar Hadir Kelas X MIA Klik Disini

Daftar Hadir Kelas X IIS Klik Disini

2 komentar: