IKLAN 1

Rabu, 10 Juni 2020

Destilasi (2)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Larutan adalah campuran yang homogen, setiap larutan terdiri atas solute dan solvent. Biasanya komponen yang jumlahnya banyak dianggap sebagai pelarut. Namun jika zat gas dilarutkan dalam zat cair maka yang manjadi pelarut adalah zat cair. Wujud cairan terkandung pada jenis dan perbandingan komponennya.

Zat-zat organik atau zat-zat anorganik dapat berupa zat cair atau zat padat dalam kesehariannya. Sifat-sifat dari zat tersebut ada yang mudah berubah karena temperatur, mudah larut atau melarutkan zat-zat organik yang lain, maka zat-zat tersebut sering berada dalam keadaan tidak murni.

Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan differensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan. Beberapa teknik destiasi lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan preperatif di laboratorium dan industry. Sebagai contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya. Untuk memahami proses destilasi ini, maka diperlukan pengetahuan tentang hubungan antara titik didih atau tekanan uap dari campuran senyawa beserta komposisinya. Sebagai penyederhanaan akan dibahas pada makalah ini.

I.2 Tujuan

          Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1.     Mengetahuiapa yang dimaksud dengan destilasi itu

2.     Mengetahui jenis atau macam-macamnya

3.     Mengetahui prinsip kerja dari destilasi

4.     Mengetahui dan mampu menerapkan destilasi dalam kehidupan sehari-hari

BAB II

PEMBAHASAN

 

II.1 Pengertian Destilasi

Destilasi pada proses pemurnian untuk senyawa cair yaitu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditamung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan destilat. Destilasi pada senyawa padat yaitu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan distilat (senyawa cair yang murni). Dasar pemisahan dengan destilat adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dengan pengaturan suhu secara cermat, kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen demi komponen secara bertahap.

Untuk memurnikan senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan dilakukan proses destilasi bertingkat. Senyawa organik lain yang akan dimurnikan dimasukkan kedalam labu destilasi yang dilengkapi dengan kolom fraksinasi. Proses yang terjadi pada destilasi adalah perubahan fase cair menjadi fase uap atau fase gas dengan pendidihan, kemudian gas-gas tersebut mengembun. Tahap terpenting pada destilasi ini ialah pendidihan dan kondensasi pengembunan, tetapi destilasi bukan merupakan dua urutan penguapan dan kondensassi. Destilasi biasanya digunakan untuk memisahkan dua zat atau lebih dan mempunyai perbedaan titik didih cukup tinggi. Contoh destilasi adalah pembuatan air minum dari air laut.

Adapun alat destilasi yang biasanya digunakan pada laboratorim-laboratorium adalah sebagaimana berikut :

 

keterangan :

1: Heat source                                           2: Stiil pot

3: Still head                                               4: Thermometer/Boiling point temperature

5: Condenser                                             6: Cooling water in

7: Cooling water out                                 8: Distillate/receiving flask

9: Vacuum/gas inlet                                  10: Still receiver

11: Heat control                                        12: Stirrer speed control

13: Stirrer/heat plate                                 14: Heating (Oil/sand) bath

15: Stirrer bar/anti-bumping granules       16: Cooling bath.


II.2 Macam-Macam Destilasi

1.      Destilasi sederhana

Destilasi sederhana dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair yang mempunyai perbedaan titik didih yang jauh berbeda. Proses destilasi biasa didahuluidengan penguapan senyawa cair dengan memanaskan dan mengembunkan uap yang terbentuk. Dasar dari destilasi ini adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut titik didihnya akan menguap terlebih dahulu kemudian apabila didinginkan akan menguap.

Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

2.      Destilasi bertingkat

Untuk pemisahan  memisahkan 2 jenis campuran  yang sama-sama mudah menguap. Destilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses destilasi ulang untuk memisahkan campuran zat cair yang memiliki titik didih tidak jau berbeda.Digunakan kolom fraksinasi yang terdiri dari beberapa plat tempat terjanya proses pengembunan. Uap naik keplat yang lebih tinggi yang lebih mengandung cairan yang lebih bayak menguap sedangkan cairan yang kurang menguap masih tertinggal dalam kondesat.

Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

·         Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur distilasi.

·         Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.

·         Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.

·         Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.

Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya untuk proses konversi.

 

3.     Distilasi Fraksionisasi

Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah

Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.

Pengaruh dari penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa pekerjaan pemisahan dari destilasi biasa menjadi hanya satu pekerjaan. Metode baru ini dikenal sebagai destilasi fraksional, kolom fraksinasi mengandung beberapa plate yang setiap plate equivalen dengan satu kali distilasi biasa. Semakin banyak plate makin baik suatu pemisahan komponen.

Destilasi fraksional sangat dibutuhkan untuk memisahkan suatu campuran yang mengandung multi komponen misalnya minyak bumi yang terdiri dari senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh baik rantai pendek maupun rantai panjang. Fraksi-fraksi pemisahan dari hasil distilasi fraksional dengan sampel minyak bumi mencerminkan jenis dari senyawa hidrokarbon penyusunnya.

Destilasi terhadap 2 campuran senyawa organik dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut: setelah pengotor dengan titik didih lebih rendah ditampung, labu erlenmeyer penampung segera diganti dengan yang baru untuk destilat senyawa A dengan titik didih yang lebih.Destilasi ini menurut beberapa buku sama dengan destilasi bertingkat.

Destilasi terfraksi berdasarkan hokum roult yang mengatakan bahwa tekanan uap dari sebuah komponen tertentu sebanding dengan tekanan uap murni dikalikan dengan mol fraksinya dalam larutan tersebut dan tekanan uap suatu larutan ideal. 

4.    Destilasi uap

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.

Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat. Destilasi uap dapat dipertimbangkan untuk menyari serbuk simplisia yang mengandung komponen yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal. Pada pemanasan biasa kemungkinan akan terjadi kerusakan zat aktifnya. Untuk mencegah hal tersebut maka pemurnian dilakukan dengan destilasi uap.

 

Dengan adanya uap air yang masuk, maka tekanan kesetimbangan uapzat kandungan kan diturunkan menjadi sama dengan tekanan bagian didalam suatu system, sehingga produk akan terdestilasi dan terbawa oleh uap air yang mengalir.Destilasi uap juga suatu proses pemindahan massa kesuatu media massa yang bergerak . Uap jenuh akan membasahi permukaan bahan, melunakkan jaringan dan menembus kedalam melalui dinding sel, dan zat aktif akan pindah ke rongga uap air yang aktif dan selanjutnya akan pindah ke rongga uap yang bergerak melalui antar fasa. Proses ini disebut hidrodifusi.


5.     Distilasi Vakum

Destilasi vakum merupakan proses pemisahan yang dilakukan untuk cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk memisahkan dari komponenna tidsk dapat dilakukan destilasi biasa. Dalam destilasi tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada teksnsn barameter biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik didihnya.

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.


II.3 Aplikasi  Destilasi

Destilasi sangat berguna bukan saja dalam laboratorium yang dapat digun akan untuk memurnikan hasil reaksi kimia tetapi juga berguna pada industry, misalnya pada industry minyak dipakai destilasi terfraksi untuk memisahkan minyak mentah kedalam berbagai komponen termasuk bensin, minyak tanah, minyak pelumas, dan paraffin.

Minyak mentah (crude oil) sebagian besar tersusun dari senyawa-senyawa hidrokarbon jenuh (alkana). Adapun hidrokarbon tak jenuh (alkena, alkuna dan alkadiena) sangat sedikit dkandung oleh minyak bumi, sebab mudah mengalami adisi menjadi alkana.

Oleh karena minyak bumi berasl dari fosil organisme, mak minyak bumi mengandung senyawa-senyawa belerang (0,1 sampai 7%), nitrogen (0,01 sampai 0,9%), oksigen (0,6-0,4%) dan senyawa logam dalam jumlah yang sanagt kecil. Minyak mentah dipisahkan menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses destilasi (penyulingan).


Pemisahan minyak mentah ke dalam komponen-komponen murni (senyawa tunggal) tidak mungkin dilakukan dan juga tidak prakstis sebab terlalu banyak senyawa yang ada dalam minyak tersebut dan senyawa hidrokarbon memiliki isomer-isomer dengan titik didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilasi minyak bumi adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Misalnya fraksi minyak tanah (kerosin) tersusun dari campuran senyawa-senyawa yang mendidih antar 1800C-2500C. Proses destilasi dikerjakan dengan menggunakan kolom atau menara destilasi (Gambar 19.5).

Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Sisa :

·         Minyak bisa menguap : minyak-minyak pelumas, lilin, parafin, dan vaselin.

·         Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi

 

BAB III

PENUTUP

 

III.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa destilasi adalah suatu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada perbedaan titik didih. Proses destilasi in I dibagi menjadi lima yaitu destilasi uap, destilasi bertingkat, dstilasi fraksionasi, destilasi uap dan destilasi vakum. Namun ada beberapa buku yang menyebutkan bahwa destilasi bertingkat dengan destilasi fraksionasi adalah sama dan menambahkan jenis destilasi destruktifyang disebut juga sebagai destilasi kering,yaitu suatu proses penyulingan dari sampel padat dengan pemanasan sampai menguap dan diembunkan kembali. Contoh destilasi batubara menjadi kokas.

Aplikasi dari destilasi ini sangat banyk dalam kehidupan kita misalnya untuk memisahkan air dan alcohol, pemisham minyak.

 

III.2 Saran

            Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini jauh sekali dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharap bagi pembuat makalah selanjutnya untuk lebih baik dari pada ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Brady E, James. 1994. Kimia Universitas Asas Dan Struktur Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Day, Dan Underwood. 1989. Analisa Kima Kuantitatif. Jakarta: Erlangga

 Khopkar.SM. 1990. Konsep dasar kimia analitik. Jakarta : erlangga

Sudjadi.1988. metode pemisahan universitas gajah mada. Yogyakarta :kanisisus

http://forum.um.ac.id/index.php?topic=23803.0

http://kimiamagic.blogspot.com/2010/02/destilasi.html

http://rolandy19.blogspot.com/2011/02/macam-macam-desilasi_10.html


0 komentar:

Posting Komentar