IKLAN 1

Senin, 29 Mei 2023

Bahaya Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini

Salah satu produk kemajuan teknologi yang sering digunakan adalah gadget. Gadget sendiri adalah kata serapan dari bahasa inggris yang berarti gawai. Gadget diartikan sebagai perangkat elektronik berukuran kecil yang memiliki fungsi khusus. Mudahnya gadget adalah suatu benda elektronik berukuran kecil yang mudah dibawa kemana-mana. Kemudahan ini disebabkan karena gadget dapat digunakan tanpa harus tersambung dengan stop kontak beraliran listrik.

Salah satu jenis gadget yang banyak digunakan ialah smartphone. Dikutip dari DataIndonesia beradasarkan data Newzoo di Tahun 2022 penduduk Indonesia merupakan Pengguna smartphone terbesar ke 4 di Dunia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2022 67,88% penduduk Indonesia usia 5 tahun keatas sudah memiliki ponsel/handphone. Persentase tersebut terjadi peningkatan sebesar 2,01% dibanding tahun sebelumnya. Besarnya penggunaan gadget salah satunya dipicu oleh Pandemi Covid-19 dimana hampir seluruh kegiatan terutama kegiatan belajar mengajar disekolah diganti dengan belajar dari rumah menggunakan bantuan gadget baik smarthphone, tablet, laptop dan lain-lain .

Penggunaan gadget sebagai media belajar hampir digunakan disemua jenjang pendidikan, termasuk juga pada anak usia dini. Hal ini menyebabkan orang tua memberikan kemudahan pemakain gadget kepada anak usia dini. Selain alasan pendidikan, pemberian gadget kepada anak usia dini juga dipicu kesibukan orang tua dalam bekerja, mengurus urusan rumah tangga dan lain-lain.

Gambar: Ilustrasi anak dan smartphone (Sumber: Republika)

Pemberian gadget kepada anak usia dini tanpa kontrol yang kuat dari orang tua dapat menyebabkan kecanduan. Kecanduan ini disebabkan gadget memberikan berbagai macam hiburan, seperti game, video, musik dan lain-lain. Selain itu, gadget mudah digunakan, bahkan anak-anak yang belum dapat membaca dan menulis sudah mampu mengoperasikan gadget. Menurut Akademi Dokter Anak Kanada (dalam Rahayu, dkk., 2021), anak usia 0-2 tahun tidak boleh terpapar oleh teknologi sama sekali, anak usia 3-5 tahun dibatasi menggunakan teknologi hanya satu jam perhari dan anak usian 6-18 tahun dibatasi 2 jam perhari.

Kecanduan anak terhadap gadget dapat dilihat dari beberapa hal yaitu:

        - Anak banyak menghabiskan waktu untuk bermain gadget.

        - Mengabaikan kebutuhan lain untuk bermain gadget, seperti makan dan mandi.

        - Anak mengabaikan teguran dari orang-orang disekitarnya karena bermain gadget.

Menurut Rahayu dkk., (2021) gadget dapat memberikan dampak negatif kepada anak, yaitu:

- Terhambatnya perkembangan bicara dan bahasa anak.

Banyaknya waktu yang dihabiskan anak untuk bermain gadget akan mengakibatkan anak kurang berinteraksi dengan orang lain. Sehingga akan menghambat perkembangan bicara dan bahasa anak.

- Masalah belajar anak

Banyaknya fitur hiburan dalam gadget akan membuat anak malas belajar, sehingga akan memperngaruhi perkembangan belajar anak.

- Gangguan pemusatan atau yang lebih dikenal dengan ADHD (Attension Deficit/Hyperactivity Disorder)

ADHD merupakan gangguan mental yang menyerang anak-anak dan membuat pengidapnya kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu. Anak-anak yang kecanduan bermain gadget akan menjadi mudah gelisah, mudah marah saat terganggu bermain gadget atau ketika tidak diizinkan bermain gadget.

- Dampak negatif terhadap karakter

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengakibatkan prilaku negatif pada anak, seperti kurang sopan santun dan berkata kasar.

- Depresi

Dikutip dari Nationalgeographic.grid.id sebuah penelitian dari University of Arizona mengungkapkan bahwa ketergantungan seseorang terhadap gadget dapat menjadi penyebab kesepian dan depresi.

Untuk menghindari bahaya penggunaan gadget terhadap anak usia dini tentu peran orang tua sangatlah besar. Orang tua merupakan orang dewasa paling dekat dengan anak. Setiap anak pasti akan belajar dari perilaku orang tua. Orang tua harus memastikan tumbuh kembang anak secara baik dan mencegah hal-hal negatif masuk pada tumbuh kembang anak. Tentu perlu disadari oleh setiap orang tua bahwa setiap anak berbeda-beda, tidak dapat disamakan, dan memiliki keunikan masing-masing. Orang tua perlu memastikan kebutuhan anak sesuai dengan daya tumbuh dan berkembangnya masing-masing. Wallahu a’lam bisshowab.

*Artikel telah tayang di kamilah.or.id pada tanggal 28 Mei 2023.

0 komentar:

Posting Komentar